Introduksi



Apa yang ada di dalam benak kita saat mendengar kata pendidikan? Sekolah? Kegiatan akademis? Saya, seperti juga anda barangkali, percaya bahwa pendidikan jauh lebih luas maknanya daripada itu. Pendidikan adalah proses yang kita lakukan sepanjang hayat masih dikandung badan. Tak melulu bicara soal akademis, namun yang terpenting adalah bagaimana mendapati diri kita terus bertumbuh dan berubah ke arah yang lebih baik. Bukan semata untuk kepentingan kita, tapi karena kita adalah bagian dari kehidupan semesta. Bagaimana menyelaraskan langkah agar seiring dengan semesta sehingga mampu tercipta keharmonisan, adalah pekerjaan rumah kita bersama. Untuk itu, kita butuh pendidikan.

Tidak bisa dipungkiri, makna pendidikan yang semacam itu saya pahami setelah saya (dan suami) memutuskan sendiri untuk mendidik sendiri anak-anak kami. Memilih tanggung jawab penuh terhadap pendidikan mereka, memaksa kami mau tidak mau untuk terus belajar. Menelusuri tentang apa sih yang sebenarnya penting, dan bagaimana semua itu harus dicapai. Proses inilah yang saya ingin bagi dalam blog ini; refleksi kehidupan yang saya amati dari memandang keseharian, dipadu dengan teori-teori yang saya baca. Selain juga tentunya cerita-cerita tentang proses homeschooling yang dijalani anak-anak kami.

Saya akan senang sekali jika Anda berkenan meninggalkan komentar setelah membaca tulisan-tulisan saya. Dengan komentar, kita bisa berdiskusi lebih lanjut mengenai topik terkait. Saya percaya diskusi adalah salah satu proses penting dalam pertumbuhan diri kita. Layaknya makanan yang perlu dikunyah agar bisa terserap tubuh dengan baik, maka hal-hal yang kita pelajari juga perlu dikunyah baik-baik agar bisa terserap dan bermanfaat untuk menumbuhkan diri kita. Sebab ya, pendidikan adalah proses hidup, di mana tanpanya kita mungkin perlu bertanya kehidupan model apa yang sebenarnya kita jalani? Atau, masihkah kita hidup?


Tentang Saya..


Saya Ayu, ibu beranak dua yang hobi menulis diary sejak kecil. Pernah punya mimpi besar di dunia media, tapi tergaet kharisma dunia pendidikan yang sarat konten bermakna. Makna yang memberi pemahaman pada saya bahwa pendidikan adalah hal vital yang mampu membuat perubahan bagi banyaknya carut marut dunia. Dalam pemahaman itulah, saya akhirnya merasa perlu untuk berbagi. Bukan karena saya cukup mumpuni, tapi justru agar bisa semakin mengenal banyak pihak yang dapat diajak bekerja sama memperbaiki pendidikan.

Sehari-hari saya mengawal keseharian homeschooling anak-anak saya yang memakai metode Charlotte Mason. Kenapa saya memakai metode ini juga panjang ceritanya, namun yang pasti karena visi dari metode ini sejalan dengan visi pendidikan keluarga kami yang ingin mendidik anak-anak agar hidup selaras dengan hukum semesta, berperan dengan semestinya dan menafikan keinginan pribadi yang merusak tatanan alam. Tentu ini baru cita-cita, kenyataannya kami masih jatuh bangun berjalan menuju visi ini. Cerita-ceritanya akan kami bagi dalam blog ini.

Selain mengawal pembelajaran anak-anak, saya juga aktif di komunitas-komunitas homeschooling. Sebab beginilah jadi ibu-ibu homeschooling, tidak bisa main titip anak ke sana ke mari, tapi juga harus aktif di dalamnya. Namun nyatanya, keaktifan inilah yang menumbuhkan diri saya. Komunitas berperan besar bukan hanya dalam pertumbuhan anak-anak, namun juga bagi pendidikan kami orangtuanya.

Saya juga mengajar bahasa inggris di sebuah lembaga komersil. Menceburkan diri dalam dunia pendidikan konvensional membantu saya untuk melihat permasalahan nyata di luar dunia pendidikan alternatif yang saya geluti sehari-hari. Bertemu murid dari beragam usia dan latar belakang memperkaya hidup saya, meski tak jarang juga menjadi tantangan bagi keseharian saya.

Ah, rasanya saya sudah terlalu panjang menulis introduksi ini.
Selamat menelusuri laman-laman ini!
Semoga bermanfaat!

Comments

Popular posts from this blog

Educate Children To Be a Person

Bermain dengan Hasrat

Alasan Memilih Homeschooling - Part 2