Posts

Showing posts from March, 2018

Alasan Memilih Homeschooling - Part 2

Image
Pemahaman Baru Tentang Arti Pendidikan Setelah menikah, saya mengungkapkan keinginan agar anak anak kami kelak masuk sekolah mulai SD saja, dan ternyata suami sangat setuju. Jadilah sejak hamil anak pertama kami sudah sibuk mencari berbagai macam informasi mengenai teknis pendidikan anak dan juga mengenai homeschooling. Saya sempat jadi ibu yang ingin anaknya berprestasi sejak dini. Bahkan sempat juga membuat kartu kartu bayi belajar baca saat masih hamil, dengan harapan saat anak saya lahir nanti akan segera bisa belajar membaca. Rasanya pasti membanggakan sekali kalau anak saya kelak bisa mencengangkan banyak orang dengan kemampuan yang dimilikinya sebelum anak-anak lain seusianya memilikinya. Jadilah berbagai buku anak, lagu anak, video edukatif sudah saya mulai kumpulkan sejak si kakak belum lahir. Sangat ambisius! Pemahaman tersebut baru perlahan lahan bergeser setelah saya bertemu (di dunia maya) dengan para orangtua homeschoolers. Awalnya, saya mencari informasi meng

Alasan Memilih Homeschooling - Part 1

Trouble Monday Memilih jalur yang tidak mainstream memang kerap kali menimbulkan banyak pertanyaan. Pun demikian dengan pilihan saya untuk menghomeschoolingkan anak-anak saya. Rentetan pertanyaan kerap saya terima dan rasanya meski keputusan untuk homeschool itu sudah lama saya ambil, namun tetap selalu ada saja teman baru ataupun teman lama yang mempertanyakan kenapa anak anak saya tidak sekolah formal. Jadi ya saya pikir ada baiknya saya ceritakan dengan lengkap disini. Saya mulai tergugah dengan permasalahan pendidikan anak saat saya mengajar di sebuah preschool di tengah waktu senggang saya menanti sidang skripsi. Sebelumnya saya memang suka sekali bermain dengan anak-anak; dengan senang hati saya suka menjaga keponakan keponakan saya saat ibu mereka tengah sibuk, mengajak mereka menginap ataupun bepergian. Maka ketika kakak kawan saya menawarkan saya mengajar di sekolahnya, dengan berbahagia saya menerimanya. Setelah menghadapi anak anak secara langsung dalam peran pe

Museum Dewantara

Image
Setelah selesai membaca biografi Ki Hajar Dewantara 1,5 tahun yang lalu, Taci memang ribut terus minta ke taman siswa. Bolak balik ke Jogja, ada aja yang bikin kami gagal main kesana. Nah akhirnya kali ini kami sempat juga mampir kesana. Kebetulan banget rabu minggu lalu saya baru saja ikutan kelas filsafat pendidikan nya Ki Hajar dan ketemu sama mantan murid beliau dan cicit beliau. Jadilah tema Ki Hajar ini masih hangat hangatnya di benak saya. Taman Siswa tersebut ternyata sebuah kompleks yang cukup besar, terdapat sekolah tingkat TK, SD, SMP, museum, perpustakaan, cafe dan juga pendopo. Target utama kami tentu saja ke museumnya yang merupakan bekas tempat tinggal Ki Hajar dulu. Kami beruntung karena pada saat kami datang sebenarnya museum tersebut sudah tutup, tapi karena tahu kami dari Jakarta, bapak pemegang kunci bersedia membukakan pintu untuk kami dan pemandu museumnya, Mas Drajat, juga belum pulang. Jadilah kami keliling museum dengan ditemani mereka beserta seorang p

Belajar dari Klinik Kopi

Image
Main ke Jogja kali ini akhirnya saya sempat juga mampir ke klinik kopi, setelah sekian lama ingin kesana tapi nggak kesampaian terus. Awalnya sih cukup membosankan dengan harus menunggu 2 jam sekedar untuk mendapatkan kopi. Namun ketika bertemu mas pepeng, saya baru sadar kenapa orang rela mengantri lama. Sungguh awalnya saya pikir hanya karena klinik kopi ini sudah bolak balik masuk tv, bahkan muncul di film AADC 2, maka semua orang mendadak pingin kesana. Atau setidaknya karena kopi adalah minuman yang sedang ngetrend maka banyak orang rela mengantri demi mendapat edukasi kopi dari mas pepeng ini (sejujurnya, saya termasuk tipe kedua ini 😁). Jadi baru masuk kami sudah disapa akrab dengan ditanya nama, asalnya darimana, tinggal dimana, dsb. Tidak ada raut sombong sama sekali di wajahnya. Seperti layaknya menyapa seorang kawan saja. Lalu ia bertanya pula, tau klinik kopi darimana. Pertanyaan yang menggelitik menurut saya, bukan rahasia lah kalau tempat ini sudah cukup terkenal,